Aku bersyukur pada ALLAH terlahir dari seorang ibu yang mengutamakan agamanya dari pada duniawinya dalam menempa anak-anaknya, sehingga kami menjadi tumbuh dan dewasa seperti apaadanya saat ini. Sejak kecil ibuku selalu mengajari mendidik dan membimbing aku langsung disetiap waktunya tanpa terbatas waktu atau keadaan. Ibuku berasal masyarakat biasa dari suku Jawa semarang khususnya begitulah yang aku ingat, yang mempunyai kelemah lembutan seorang wanita jawa dan berkepribadian modern namun tidak mengebelakangkan religi dalam kehidupannya. Dan ibuku hanya salah seorang ahli dalam peracik obat-obatan yah…….. jika sekarang sekolah farmasilah awalnya , sehingga ibuku dapat bekerja dan berkarir di salah satu apotik milik bangsa asing dikota kelahiran ku MEDAN tentunya.
Sedangkan bapakku dari suku Melayu Deli yang punya tatanan feodalis mutlak dan fanatik dalam religi. Ya...... alhamdulilah masih anak cucu kasultanan Asahan begitulah kata sejarah yang aku tau. Dan bapakku hanya seorang tehnik ahli bubut dan las, yah…… jika sekarang ya STM lah awalnya, sehingga bapakku dapat berkarir di prusahaan-prusahaan local dan asing untuk keaahliannya tersebut.
Sedangkan bapakku dari suku Melayu Deli yang punya tatanan feodalis mutlak dan fanatik dalam religi. Ya...... alhamdulilah masih anak cucu kasultanan Asahan begitulah kata sejarah yang aku tau. Dan bapakku hanya seorang tehnik ahli bubut dan las, yah…… jika sekarang ya STM lah awalnya, sehingga bapakku dapat berkarir di prusahaan-prusahaan local dan asing untuk keaahliannya tersebut.
Dari semua itu atas ridho ALLAH bertemulah dua insan manusia tersebut sehingga mengikat tali cinta kasih yang sejati dilandaskan kasih sayang yang murni mukhlis karena ALLAH, namun aku tidak ingat lagi hari tanggal dan bulan serta tahun kenangan itu, yang jelas aku belum ada dimuka bumi ini. Tepatnya 23 Nopember setelah ikatan cinta kasih itu terwujut lahirlah seorang anak manusia kemuka bumi ini, itulah aku…….. yang ku ingat dari masa kecilku aku disekolahkan di salah satu TK yang lumayan jauh dari rumah tempat tinggalku sedangkan ibuku wanita karir jadi aku di ramut oleh ibu dan bibi dari bapakku yang kebetulan berdekatan rumah dengan tempat tinggalku, itulah yang aku ingat masa kecilku, aku selalu dididik disiplin, bertanggung jawab, konsekwen tidak boleh cengeng dalam menghadapi hidup dan masalah, ibuku selalu menyarankan aku untuk menyelesaikan semua permasalahanku sendiri sejak aku kecil semampuku sehingga program dan waktu-waktuku berjalan dengan sendirinya setiap hari sesuai dengan apa yang telah di tata ibuku.
Setelah Tk-ku selesai berlanjutlah pendidikanku ke SD yaitu SD Negri 23 dimana letaknya tidak begitu jauh dari rumah tinggalku hanya aku tempuh dengan berjalan kaki menyusuri jalan raya yang cukup ramai, namun aku tetap yakin aku harus bisa walaupun hari-hariku tanpa didampingi ibuku dikala pergi dan pulang sekolah, semua berjalan dengan baik tanpa hambatan yang nyata disepulang sekolah setelah istirahat aku lanjutkan pendidikan agama disalah satu pondok Aldjamiatul Wasliah saat itu sampai mencapai kelas 6 (enam), namun aku tidak lanjutkan sampai ke ujian negara karena secara kebetulan berbenturan dengan ujian akhir SD ku.
Setelah aku selesai dari SD tersebut aku lanjut ke SMP swasta yang ternama di saat itu yaitu SMP Medan Putri, salah satu SMP milik perkebunan ternama sisaat itu, aku mendaftar sendiri sampai tes dan masuk juga aku-urus sendiri aku berangkat kesekolah sendiri yang pada awalnya aku naik Bus jemputan beserta dengan teman-temanku, namun semuanya aku lalui dengan yakin dan semangat tanpa ada kendala yang membuat aku bosan, hari- hariku biasa saja seperti layaknya seorang anak SMP swasta paporit khususnya rapi, disiplin, ya dengan lingkungan menak yang jelas gaulnya kelas elitlah……………….sekarang namanya. Sebab hanya orang-orang PTP yang bisa masuk disekolah tersebut pada saat itu, namun aku di jamin oleh orang tua sahabatku untuk bisa masuk di sekolah tersebut.
Disekolah inilah penempaan pada diriku semakin kelihatan yang tadinya aku seorang gadis manja halus lembut, berubah menjadi gadis yang berotot, tomboy dan ahli olah raga juga hoby menyanyi dan menari itulah kesan awal dari masa remajaku yang paling aku ingat seumur hidupku. Yah aku menyibukkan sisa sisa waktuku dengan hal-hal yang positif dan didukung penuh oleh ibuku. aku ikuti olahraga, menari dan menyanyi shingga aku selalu ikut dalam ivent-ivent pertandingan olah raga volley dan renang khususnya juga ilmu bela diri yang aku tekuni. Dengan demikian waktu remajaku habis dimakan hobyku yang benar-benar aku nikmati saat itu.
Setelah selesai SMPku aku lanjut ke jenjang pendidikan SMEA yaitu SMEA Negri II tentunya. Aku ambil jurusan akuntansi yang juga aku sangat menyukainya dan aku bercita-cita bisa lekas bekerja seperti ibuku yang terlihat mandiri itulah contoh sejati dalam hidupku.Tumbuhlah aku menjadi wanita remaja yang mempunyai segala ketertarikan dan daya tarik seperti pada remaja lain umumnya, gaul, punya banyak teman, punya geng namun aku tidak punya banyak sahabat, karena aku menganut paham biarlah aku punya sahabat satu dua atau tiga saja yang penting setia dan abadi itulah aku, jadi sehingga kelihatannya aku cuek dan tidak perduli lingkungan.
Saat yang paling istimewa dimasa remaja dan SLTA-ku yang mempunyai beberapa memori yang membekas padaku dan pada teman-temanku sampai saat ini, adalah disaat aku pernah cabut dari sekolah karena cuma ingin melihat konser salah satu Band ternama dinegri ini yaitu BLACK BROTHERS yang sedang konser di gedung seni dan budaya Universitas Sumatra Utara pada saat itu.Aku beserta ke dua teman wanitaku melihat pertunjukan itu wah……………… serasa gimana gitu ngeliat orang TIMOR yang hitam, kribo dan memakai koteka sambil bernyanyi yang berjudul EMBRELO pada saat itu fikiranku sudah sangat jauh…….melihatnya, sesuai dengan semangat remajaku yang menggebu-gebu. Ingin rasanya aku menyentuh segala ujutnya walaupun hanya sesaat, namun apa daya…. Semua hanya hayalan setelah ternyata walikelasku juga hadir disaat itu dan berada di hadapan kami, serasa bumi ini gelap…………………… kami ketahuan bolos….dan disuruh pulang saat itu juga serta keesokan harinya kami di jemur seharian, wow……………itulah memory.
Kenangan selanjutnya setelah aku menyelesaikan semua praktek kerja lapanganku dan sambil menunggu ujian akhir nasional saat itu , aku beserta sepuluh teman –teman satu grup praktek kerja lapanganku pergi ber-rekreasi ke pemandian sibiru-biru, yang jaraknya lebih kurang 30 km dari sekolah ku. Kenangan inilah yang membuat aku teroma dan menjadi semakin dewasa dalam bertindak, berencana, menganalisa dan melatih kejujuran. Disaat rekreasi kami bahagia gembira dan enjoi yah…….. yang sudah punya pacar ya......... boncengan dan nyepi beserta pacarnya itulah yang aku lihat , sedangkan kami hanya naik BEMO saat itu yang isinya 12 orang yah…… sempit sempitanlah…….. tapi namanya …….rame-rame ya………enjoy saja tanpa memikirkan resiko yang akan terjadi.
Namun apa yang terjadi di saat sepulangnya dari lokasi itu, kira-kira perjalanan pulang baru mencapai 15 km yang naas itu datang. BEMO yang kami tumpangi jatuh terperosok ke dalam rawa yang dalam di kiri jalan dikarenakan as-nya patah mengakibatkan terguling ke kiri jalan, who…………… kami dalam kondisi luka-luka dan serius langsung kami di evakuasi oleh penduduk setempat ke puskemas terdekat saat itu, hari sudah gelap saat itu dan malampun sudah semakin nyata.
Kami tidak tau lagi mau berbuat apa, jauh dari orang tua dan keluarga yang kami tau hanya menangis-menangis dan menangis, sampai datang bapak polisi saat itu untuk mengevakuasi kami ke rumah sakit yang lebih layak di kota MEDAN. Sampai akhirnya bapak polisilah yang memberitahu keluarga kami masing-masing itulah saat yang paling mengerikan bagi kami dan aku khususnya menjelang ujian akhir pergi tanpa izin dengan orang tua dan guru di sekolah, semua ini akan menjadi pelajaran dalam seumur hidupku, untuk diriku dan keluargaku. Sehingga akhinya kami mengikuti ujian akhir namun ada teman-temanku yang masih dalam perawatan dokter. Tapi Alhamdulillah kami semua LULUS dan syukuran dengan rasa haru nikmat dan berat rasanya untuk berpisah dengan teman-temanku.
Itulah setitik Memoryku.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar